Manfaat Pamelo, Buah Mengagumkan - Latin Citrus maxima adalah nama latin dari buah pemelo atau jeruk bali. Buah pamelo mengagumkan bagi kesehatan, kenapa? karena berbagai kandungan dalam buah pamelo sangat bagus untuk kesehatan manusia secara khusus. Buah pamelo bukan hanya memiliki rasa yang manis, tetapi bercampur dengan sedikit asam dan sedikit pahit. Bukan hanya rasanya saja yang komplet tetapi juga bentuk buahnya yang besar membuat buah ini nampak istimewa dari jeruk-jeruk lainnya.
Manfaat pamelo sangat nampak bagi penderita dengan penyakit kronik seperti jantung, stroke. Kandungan pektin dalam jeruk bali atau buah pamelo ini bisa menurunkan kolesterol secara tajam, sehingga mengecilkan resiko bagi penyakit kanker, stroke dan serangan jantung. Disamping itu kandungan vitamin didalamnya baik untuk kesehatan kulit, gusi dan lambung.
Buah pamelo memiliki kulit yang agak tebal tetapi enak dikupas serta memiliki biji-biji yang rapat dan rapi, terkadang didalamnya mengandung biji tetapi ada juga yang sama sekali tidak ada bijinya.
Buah pamelo bisa dimakan secara langsung setelah dikupas. Atau bisa juga dibuat rujak dan kulitnya yang berwarna putih (bagian dalam) bisa dibuat manisa, sementara kulit hijau bagian luarnya dibuang karena mengandung banyak minyak.
Buah pamelo mengandung banyak vitamin, mineral, flavonoid, pektin, dan likopen. Vitamin yang banyak terdapat dalam buah pemelo adalah vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung didalamnya adalah vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Kandungan vitamin C dalam buah pamelo atau jeruk bali juga menjadikan buah ini menjadi sebagai buah penting karena vitamin C berfungsi sebagai anti oksidan dalam tubuh. Disamping itu, Pamelo juga kalium dan bioflavonoid yang tergolong tinggi, sehingga dapat menjadi anti kanker dan bisa menyehatkan bagi prostat.
Buah Pamelo Menurunkan Trigliserida
Buah pamelo juga bermanfaat untuk membersihkan sel darah merah tua sehingga bisa menormalkan keadaan hematokrit. Tingkat normal hematokrit pada lelaki adalah 40 hingga 54 persen, sedangkan pada wanita sekitar 37 hingga 47 %. Kalau jumlah hematokrit ini rendah maka akan terjadi anemia, sebaliknya bila terjadi kelebihan hematokrit maka darah akan mengental dan akhirnya berbahaya untuk jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar